Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) menutup camping aktivitas berkemah bagi wisatawan di objek wisata Pango-pango. Hal ini lantaran warga mengeluhkan banyaknya sampah di kawasan objek wisata Pango-Pango tersebut.
"Benar, untuk sementara kami melarang wisatawan camping atau berkemah di objek wisata Pango-pango," ujar Kepala Dinas Pariwisata Tana Toraja Adelheid Sosang kepada detikSulsel, Kamis (25/1/2024).
Adelheid mengatakan kebijakan itu menindaklanjuti keluhan masyarakat sekitar terkait banyaknya sampah berserakan di lokasi objek wisata Pango-pango. Kata dia, wisatawan yang berkunjung hingga berkemah di spot camping ground mengabaikan kebersihan.
Ini merespon banyaknya keluhan masyarakat, wisatawan seringkali tidak tertib menjaga kebersihan saat menginap dan berkemah di Pango-pango. Jadi sampah-sampah berserakan di sana, makanya langkah larangan berkemah untuk sementara," ungkapnya.
Larangan untuk berkemah di area objek wisata Pango-pango dimulai pada Selasa (23/1) hingga batas waktu yang belum ditentukan. Meski begitu, wisatawan tetap bisa berkunjung ke objek wisata Pango-pango selama tidak menginap dan mendirikan camp.
"Larangan itu berlaku sejak Selasa kemarin. Wisatawan tetap bisa berkunjung menikmati Pango-pango, tapi kalau menginap dan mendirikan camp sementara tidak diperbolehkan. Ini juga semua untuk kepentingan dan kenyamanan kita bersama," ucapnya.
Untuk diketahui, objek wisata Pango-pango berada di Kelurahan Pasang, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja. Objek wisata yang juga dikenal dengan sebutan Agrowisata Pango-pango ini menyuguhkan keindahan hutan pohon pinus dan kebun kopi yang memanjakan mata.
Lokasinya yang berada di ketinggian kurang lebih 1.700 Mdpl membuat pengunjung dapat menikmati udara yang dingin dan sejuk. Pada pagi hari pengunjung bisa menyaksikan sunset dan pemandangan bak negeri di atas awan.
👍👍👍
ReplyDelete